Tugas ini dibuat semata-mata untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Praktik Jurnalistik yang diampu oleh Dosen Ari Ambarwati,
M.Pd
Malam ini adalah
malam tersulit yang Mika lalui, dimana dia harus memilih diantara kedua orang
tuanya.‘’Mika sekarang kamu harus memilih ikut mama atau ikut papa?’’ Tanya
mama dengan membentak.Mika tak dapat membuka mulutnya,ia hanya bisa terdiam
membisu dengan deraiaan air mata. Ini adalah pilihan tersulit untuknya, ia tak
mau kedua orang tuanya berpisah,yang dia inginkan ikut dengan mama papanya
dalam satu keluarga yang utuh tanpa ada perpisahan seperti ini.‘’Mika mau ikut
mama dan papa!!!!’’kata Mika dengan gemetar.Amarah mamanya semakin
melunjak,papanya hanya terdiam.‘’ jika Mika tidak bisa memilih,maka mama
anggap, Mika ikut papa!!!!’’kata mama kemudian.Mika terkejut, tak pernah
terbayang dibenaknya bahwa mamanya akan berbicara seperti itu. Mama Mika segera
menyeret koper-kopernya lalu pergi meninggalkan Mika yang menangis tersedu-sedu
didekapan papanya.‘’jangan pergi ma…..!!!’’Hanya kata itu yang keluar dari
bibir Mika. Papanya menahan Mika untuk mengejar mamanya. Mika hanya bisa
memandangi mamanya yang mulai menjauh ditengah derasnya hujan hingga hilang
diujung jalan.Dengan keras Mika melepas dekapan papanya.‘’ini semua gara-gara
papa, seandainya saja papa tidak bisu mungkin mama gak akan ninggalin
kita…..!!!’’ ujar Mika penuh dengan kemarahan kepada papanya,hingga tak sadar
apa yang telah dia ucapkan sangat menyakitkan hati papanya.tetapi papa Mika tak
dapat berbuat apa-apa, ingin marah tetapi apalah dikata semua itu tak mungkin
dapat ia lakukan.
Sejak kejadian
itu Mika berubah, dulu yang periang kini berubah menjadi pendiam.Hari- harinya
tak pernah lepas dari amarah dan itu ia lampiaskan kepada papanya. tetapi
papanya selalu menanggapi semua itu dengan senyuman dan hati yang sabar. Suara
musik dance, lampu-lampu yang membuat pusing,bau minuman yang memabukkan,
tempat yang penuh dengan kemaksiatan.kini telah menjadi sahabat Mika, sepulang
sekolah Mika tidak digunakan untuk pulang melainkan pergi bersama
teman-temanya.
Suatu malam papa
Mika masih menunggu Mika meski jam menunjukkan pukul
00:00 WIB. Itu bukan waktu yang
sepantasnya bagi seorang anak perempuan keluar rumah.
‘’Dari mana kamu Mika….????’’ Tanya
papanya dengan bahasa isyarat.‘’jujur aku tidak suka diatur-atur, apalagi yang
ngatur aku itu bisu!!!’’.kata Mika dengan mendorong tubuh papanya. Papanya
hanya tersenyum, karna ia takut akan
kehilangan Mika.Malam berikutnya, papa Mika masih dengan setia menunggu Mika
pulang meski terkadang kantuk tak dapat ia lawan. Sesaat kemudian Mika datang
dengan diantar seorang cowok, yang jika dilihat dari penampilannya termasuk
dari kalangan orang terpandang.‘’ jangan terlalu dekat dengan cowok dan kalau
pulang jangan terlalu malam, nantihamil….!!’’kata papa Mika menjelaskan meski
masih dengan bahasa isyarat. Namun Mika dapat memahaminya.‘’biarin hamil, biarin
aku rusak, aku hancur kalau perlu mati sekalian.’’ujar Mika dengan membentak
papanya. Air mata berlinang dipelupuk
mata papanya.Mika meninggalkan papanya dengan segera masuk ke kamarnya.‘’ya
allah aku sangat ikhlas jika kau takdirkan aku bisu, hina dan bodoh, tetapi aku mohon lindungi anakku, maafkan
segala kekhilafannya…!!’’ doa papa Mika dalam hatinya.Seutas senyuman masih
papa Mika kiaskan, meski begitu perih karna dicaci anaknya sendiri.
Malam-malam
berikutnya masih sama dengan malam kemarin.Malam ini papa Mika menyiapkan makan
malam yang spesial untuk Mika. Dengan sabarnya papa Mika menunggu hingga tiga
jampun berlalu. Kemudian Mika datang dan langsung menyelonong masuk kamarnya,
tanpa mempedulikan papanya yang telah menunggunya dari tadi hiangga perutnya
terasa sangat lapar. Papa Mika mencoba untuk mengetuk pintu, namun tak ada
jawaban,dan akhirnya dia putuskan untuk masuk saja karna pintunya yang tidak
dikunci. Setelah membuka pintu betapa terkejutnya, dia mendapati anaknya telah
berlumur darah pada pergelangan tangannya.Tanpa berpikir panjang lagi Mika
dibawa kerumah sakit. Suster membawanya keruang ICU. ‘’saya mohon dokter..!!
selamatkan anak saya dan berikan yang terbaik untuk anak saya…!!!’’kata papa
Mika dengan isyarat.‘’baiklah pak akan kami usahakan……’’jawab dokter. 15 menit
papa mika menunggu, dokterpun keluar dari ruang ICU, dan papa Mika langsung
menanyakan keadaan anaknya.‘’bagai mana keadaan anak saya dok?????’’ kata ayah
Mika denga isyarat.‘’Mika membutuhkan transfusi darah, karna luka gores pada
pergelangan tangan Mika mengeluarkan banyak darah’’ ujar dokter
menjelaskan kepada papa Mika.
Tanpa pikir panjang papa Mika
menyuruh dokter untuk mengambil darahnya untuk didonorkan kepada Mika. Namun
dokter tidak semudah itu menerima darah papa Mika. Maka dokter pun memeriksa
kondisi papa Mika terlebih dahulu. Dan dokter mengatakan, memang darah papa
Mika sama denga golongan darah Mika, namun tubuh papa Mika tidak memungkinkan
untuk melakukan transfusi darah, karena itu bisa berbahaya bagi papa Mika
sendiri. Akan tetapi papa Mika bersikukuh untuk mendonorkan darahnya untuk
Mika. Meskipun nyawa taruhannya.
Tapi dokter tetap tidak
memperbolehkannya, ‘’lebih baik aku yang mati dari pada aku harus kehilangan
putriku …!!’’ ujar papa Mika dengan isyarat.Akhirnya dokter tidak bisa berbuat
apa-apa, kemudian diambillah darah papa Mika dan ditransfusikan ketubuh Mika.
Beberapa hari kemudian
Mika membuka matanya, dilihatnya sekeliling ruangan, namun ia tak menemukan
papanya. yang ada hanyalah mamanya. ‘’ma…. Papa mana..???’’ kata Mika terbata-
bata.Mamanya hanya bisa menangis, dan meminta maaf kepada Mika. Kini mereka
menyesal atas apa yang telah mereka lakukan kepada seseoarang yang telah banyak
memberikan kebahagiaan terhadap kehidupan mereka. Dan kini orang tersebut telah
kembali kesisi tuhan-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar