Tugas ini dibuat
semata-mata untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Jurnalistik yang diampu oleh Dosen Ari Ambarwati, M.Pd
Jenang Putih adalah bubur yang
berwarna putih. Bubur putih merupakan ubo rampe yang terbuat dari beras dan
diberi sedikit garam. Bubur putih ini dimaksudkan sebagai penghormatan dan
harapan seseorang yang ditujukan kepada orang tua atau leluhurnya agar
senantiasa diberi doa restu dan mendapatkan keselamatan. Oleh nenek moyang
orang Jawa, bubur putih dimaksudkan sebagai bibit dari ayah atau sperma atau
darah putih. Pada ritual sesaji, ubo rampe jenang putih ini selalu disertai
dengan jenang abang karena masing-masing memiliki makna tersendiri dan menjadi
semacam pangan yang tidak bisa dipisahkan.
Jenang Abang adalah bubur yang
berwarna merah. Bubur merah merupakan ubo rampe yang terbuat dari beras dengan
dibumbui sedikit garam dan dicampur dengan gula Jawa sehingga berwarna merah. Jenang
Abang dimaksudkan sebagai penghormatan dan permohonan kepada orang tua agar
diberi doa dan restu sehingga selalu mendapatkan keselamatan. Jenang abang
dimaksudkan pula sebagai lambang bibit dari ibu atau darah merah.
Jenang abang dan jenang putih ini
dimaksudkan sebagai lambang kehidupan manusia yang tercipta dari air kehidupan
orang tuanya. Dalam hal ini bersatunya sperma atau dilambangkan sebagai darah
putih. Jenang abang dan jenang putih diartikan sebagai simbol terjadinya anak
karena bersatunya darah dari ayah dan ibu. Maka dari itu maksud dari sajen
jenang abang dan jenang putih adalah sebagai bentuk setiap orang untuk
menghormati orang tuanya.
Mengambil materi dari :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sajen_jenang-jenangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar