Tugas
ini dibuat semata-mata untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Jurnalistik
yang diampu oleh Dosen Ari Ambarwati, M.Pd
Malang.merdeka.com
- Sebagai sebuah kota yang sempat mengalami masa-masa pendudukan Belanda,
kota Malang memiliki cukup banyak bangunan yang punya arsitektur lawas dan
nilai sejarah. Beberapa bangunan tersebut mengalami nasib yang cukup baik dan terjaga
keindahannya seperti gedung balai kota Malang, namun beberapa juga memiliki
kondisi yang tidak terawat sehingga akhirnya dianggap angker seperti nasib yang
dialami wisma Tumapel ini. Bangunan wisma Tumapel ini berdiri sejak tahun 1928
dan pada masa itu memiliki nama sebagai Hotel Splendit. Pada masa itu, hotel
ini tergolong cukup mewah karena terletak dekat dengan balaikota Malang
sehingga didatangi banyak tamu pemerintahan serta bangunan yang menghadap ke
bantaran sungai Brantas yang sangat indah pada masa itu.
Secara
arsitektur sendiri, bangunan ini juga sangat indah dan memiliki gaya yang khas.
Pada masa pendudukan Jepang di tahun 1944, hotel ini berubah fungsi sebagai
kantor pemerintahan. Fungsi bangunan ini kembali berubah ketika pada tahun 1954
digunakan sebagai wisma dosen dan kampus FKIP Universitas Airlangga (UNAIR)
Surabaya. Dari wisma ini lah munculnya cikal bakal IKIP Malang atau yang
sekarang dikenal sebagai Universitas Negeri Malang (UM). Pada tahun 1968,
karena kondisi wisma Tumapel yang kurang luas untuk sebuah kampus, maka
bangunan ini difungsikan sebagai wisma milik IKIP Malang. Sebenarnya sudah
terdapat sedikit perubahan bentuk dari bangunan ini karena kejadian Malang bumi
hangus yang dulu terjadi pada tahun 1947. Pada saat itu berbagai bangunan yang
dianggap tidak dimiliki oleh masyarakat pribumi dibakar dan tidak terkecuali
bekas hotel Splendit tersebut. Namun beruntung bangunan tersebut tidak hangus
seluruhnya dan dibangun ulang dengan bentuk yang tidak jauh berbeda dari awal.
Bangunan ini mulai dikosongkan pada tahun 2009
karena ada rencana dari pihak UM untuk menjadikannya sebagai hotel. Sebelumnya
tempat tersebut ditempati oleh beberapa karyawan yang mengabdi pada kampus UM.
Namun ternyata rencana untuk menjadikan tempat tersebut sebagai hotel terhenti
karena perubahan undang-undang yang terjadi. Kondisi dari wisma tersebut yang
tidak ditinggali serta usia bangunan yang sudah cukup tua menyebabkan munculnya
berbagai spekulasi mengenai kondisi gedung tersebut yang angker. Namun hal
tersebut justru menjadi faktor penarik bagi banyak orang untuk mendatangi wisma
tersebut. Selain itu, pada saat ini lokasi tersebut juga sangat sering
digunakan sebagai tempat pemotretan. Interior serta arsitektur gedung yang
sudah cukup tua menimbulkan efek dramatis serta menjadi faktor yang menarik
banyak anak muda mendatangi tempat tersebut. Di dalam bangunan sendiri
terdapat beberapa aturan yang harus ditaati seperti larangan untuk membuka
pintu-pintu yang tertutup, larangan berteriak serta jam tutup pada pukul 17.00.
Seluruh aturan yang ada itu turut memunculkan berbagai spekulasi mengenai
misteri bangunan tersebut. Walau ada berbagai kisah misteri serta berbagai
spekulasi mengenai keangkeran bangunan tersebut namun wisma ini tetap merupakan
salah satu bangunan penting di Malang karena sejarahnya dan bentuk bangunan
yang dimilikinya.
Mengambil materi dari :
http://malang.merdeka.com/pariwisata/wisma-tumapel-kisah-hotel-indah-yang-kini-dianggap-angker-160415z.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar